This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Saturday, January 2, 2016

KODE pada BAN KENDERAAN

Kode Ban Motor Dan Mobil




Pada Ban sepeda motor terdapat sebuah kode yang berupa (Simbol) angka atau huruf misalnya 130/90-16 67H atau 4.60-H-18 4PR. dari Kode ban tersebut Informasi apa yang bisa kita dapatkan ? Dibawah ini kita akan membahas sebagian diantaranya. Ada 2 macam Kode Ban yang biasa digunakan yaitu Kode Ban Imperial dan Kode Ban Metric.
Contoh kode Imperial
4.60-H-18 4PR
  • 4.60 menyatakan lebar ban ( dalam satuan inchi )
  • H menunjukkan batas kecepatan pemakaian
  • 18 menunjukkan diameter velg / rim ( dalam satuan inchi )
  • 4PR menunjukkan kekuatan ban yang didasarkan pada kekuatan serat kain ban/ ply rating
4PR berarti penggunaan lapisan kain dari bahan nilon didalam carcass berindikasi kekuatan setara dengan 4 lapisan kain ban.
Untuk kode Imperial, aspect ratio (perbandingan tinggi ban terhadap lebar ban) didasarkan pada nilai 100 % (tinggi ban sama dengan lebar ban).

Ciri ban dengan kode metric adalah memiliki pinggul ban yang lebih lebar. Ini sangat berguna saat menikung pada kecepatan tinggi
Contoh kode Metric
130/90-16 67H
  • 130 menunjukkan lebar ban (dalam satuan mili meter)
  • 90 menunjukkan perbandingan tinggi ban terhadap lebarnya.
  • 90 berarti perbandingan tinggi ban 90 % dari lebarnya. Jika lebar 130 mm, maka tinggi ban 90 % x 130 mm = 117 mm. Aspect ratio yang kecil akan meningkatkan stabilitas dan handling kendaraan.
  • 16 menunjukkan diameter velg / rim (dalam satuan inchi)
  • 67 menunjukkan beban maximum yang diperbolehkan (load index / LI). LI 67 berarti beban maksimum yang dapat ditanggung sebesar 307 kg.
  • H menunjukkan batas kecepatan pemakaian (sama seperti pada contoh diatas)

Kecepatan Maksimum Ban:
  • Q untuk kecepatan maksimal 160 km/jam.
  • S untuk kecepatan maksimal 180 km/jam.
  • T untuk kecepatan maksimal 190 km/jam.
  • U untuk kecepatan maksimal 200 km.jam.
  • H untuk kecepatan maksimal 210 km/jam.V untuk kecepatan maksimal 240 km/jam.
  • W untuk kecepatan maksimal 270 km/jam.
  • Y untuk kecepatan maksimal 300 km/jam.
  • Z untuk kecepatan di atas 240 km/jam.
Indeks Beban :
  • 62 adalah kode untuk beban maksimal 265 Kg.
  • 63 adalah kode untuk beban maksimal 272 Kg.
  • 64 adalah kode untuk beban maksimal 265 Kg.
  • 66 adalah kode untuk beban maksimal 300 Kg.
  • 68 adalah kode untuk beban maksimal 315 Kg.
  • 70 adalah kode untuk beban maksimal 335 Kg.
  • 73 adalah kode untuk beban maksimal 365 Kg.
  • 75 adalah kode untuk beban maksimal 387 Kg.
  • 80 – 89 adalah kode untuk beban maksimal 450 – 580 Kg.
  • 90 – 100 adalah kode untuk beban maksimal 600 – 800 Kg.
KODE COMPOUND/KOMPON YANG DIGUNAKAN
Kode Compound ban ditulis dengan kode huruf, yang menunjukan ban itu
mempunyai kompon yang lunak sampai yang keras.
Kode “S” = Soft (compound lunak)
Kode “M” = Medium (compound sedang)
Kode “H” = Hard (compound ban keras)
Jadi kode M/C = Medium Compound atau compound ban sedang.
KODE BAN DEPAN ATAU BELAKANG
Untuk kode pemakaian ban depan atau ban belakang biasanya di tulis dengan huruf (alphabet) kode “F” front berarti ban tersebut untuk ban depan sedangkan “R” rear ban tersebut untuk ban belakang.
TANGGAL PRODUKSI
Disalah satu sisi ban biasanya tercetak kode empat angka yang menunjukan kapan ban diproduksi. Misalnya:

Jadi kode di atas adalah ban diproduksi pada minggu ke-12 tahun 2010 (Minggu I bulan Maret 2010). Kode usia produksi ban sangat perlu diperhatikan ketika kita membeli ban baru, batas kadaluarsa ban adalah 2-3 tahun setelah produksi, cmiiw.



Jenis - jenis ban :
Ban Slick – Balap Sirkuit
Ban Slick, siapa yang nggak tau kalo ini ban balap. Cuma cocok buat balap dan harganya selangit. Tapi bila hobi ngetrek di sirkuit sentul pilihan terbaik adalah menggunakan ban ini. Tapi kudu diinget, ban ini hanya bisa digunakan saat sirkuit dalam kondisi kering dan menggunakan tire warmer
  • Tidak memiliki alur
  • (Kompon) Amat sangat lunak
  • Hanya bisa digunakan di sirkuit dengan kondisi kering
Ban Basah – Balap Sirkuit
Meski memiliki alur seperti ban off road atau ban jalan raya, jangan keliru. Ban ini cuma bisa dipakai di sirkuit dalam kondisi basah. karena ban ini akan sangat mudah menjadi panas karena memang diciptakan untuk mencari grip disaat hujan. Dipake dijalan raya? Bisa aja sih, tapi ban akan sangat mudah aus!
  • Alur sangat banyak – maksimal
  • (Kompon) seluruh kompon sangat lunak
  • Meski seperti ban jalan raya namun hanya bisa digunakan di trek
Ban Semi Slick – Balap / Jalan Raya Kering (alternatif)
Ini merupakan ban stadar Superbike dan Supersport. Disebut ban semi slick. Karena memang sepintas seperti ban slik dengan alur. Ban ini memang bisa dan untuk digunakan dalam balapan. Tetapi dengan adanya alur, artinya ban bisa juga digunakan di jalan raya, tapi ingat komponenya sangat lunak jadi bukan keausan, tapi paku payung pun bisa nancap di ban tipe ini.
  • Alur ban Minimal
  • (Kompon) seluruh kompon sangan lunak
  • Lebih cocok digunakan di track tetapi bisa digunakan di jalan raya dalam kondisi kering.
Ban Dual Purpose – Track – Jalan Raya
Ban ini bisa digunakan di trek ataupun di jalan raya dengan kwalitas sama baik. Tetapi jangan harap ban ini akan berfungsi sama baik dengan ban Semi Slick apalagi slick di sirkuit atau berfungsi sebaik ban jalan raya. Tetapi buat pehobi motor yang gemar city ride ataupun track day ini pilihan yang tepat!
  • Alur ban relatif sedang
  • (Kompon) terbagi dua, bagian tengah (Sedang) bagian samping (Lembut)
  • Relatif cukup baik digunakan di Track dan di jalan raya, meski tidak akan maksimal
Ban Jalan Raya Murni
Ban buat jalan raya bin harian. Nah kalo penggunaanya untuk aktifitas hari hari di kota, Ini ban yang cocok. Serba pas! Tapi namanya ban buat harian, nggak cocok dipake di trek meski oke juga dipake turing!
  • Alur ban relatif sedang
  • (Kompon) ban terbagi dua, bagian tengah (Sedang) bagian samping (keras)
  • Sangat baik digunakan di aspal jalan raya dengan kondisi normal
 Ban Touring / Jalan Raya (alternatif)
Nah buat penggemar turing atau mereka yang sering kali menempuh perjalanan jauh dengan kondisi jalan bervariasi, ban model ini yang paling pas. Alurnya banyak, komponya keras tapi juga kuat menerjang berbagai medan!
  • Memiliki Alur yang dalam dan banyak
  • (Kompon) ban relatif keras baik di tengah maupun sisi
  • Baik saat digunakan di aspal yang kurang baik

TIPE BAN
Pada sisi dinding ban biasanya dicantumkan pula tipe dari ban tersebut misal TT = Tube Type atau TL = Tubeless. Ban tube type artinya ban tersebut ban yang menggunakan ban dalam, sedang tubeless atau radial sudah tidak memerlukan ban dalam lagi.
SIMBOL SEGI TIGA

Simbol segi tiga disebut Thread Indication (TWI) atau indicator batas pemakaian.
Gambar segitiga pada sisi dinding ban merupakan batas akhir dari grip atau alur ban, jika alur ban sudah terkikis habis atau sdudah tipis karena pemakaian maka ban tersebut harus diganti karena sudah tidak aman lagi.
SIMBOL GARIS WARNA
Simbol garis warna ini ada pada lapisan kembangan yang belum pernah dipakai untuk menandakan ban tersebut masih baru. Karena lapisan ban ini paling luar pada kembangan/pattern maka jika ban lama dipakai akan habis. Garis warna ada yang satu tetapi ada juga yang lebih dari satu warna, dan tiap pabrikan biasanya mempunyai warna berbeda missal putih, merah, kuning, biru dan hijau.



Membaca Kode Ban Mobil
Sebelum kita membeli atau mengganti sebuah ban baru , sebaiknya kita harus mengetahui ukuran dan jenis ban apa yang sebaiknya dipakai, Misal ban terbaik di indonesia GT Radial. Tujuannya agar kita tidak salah dalam memilih dan membeli Ban Terbaik. Ada tiga unsur yang harus kita diketahui sebelum membeli ban terbaik :
1. Ukuran Ban
Apabila Bila kita perhatikan, pada sisi luar ban tertulis kode 175/70R13 82H. itu maksudnya adalah :
  • 175” menunjukkan kode lebar telapak ban menggunakan satuan milimeter, jadi bukan diameter ban. Semakin besar kode angkanya, maka kian lebar telapaknya.
  • 70” menandakan kode tinggi ban dalam satuan % persen dari telapak ban. Mudahnya, tinggi yang dimaksud bisa Anda cermati mulai dari bibir pelek sampai telapak ban menempel ke permukaan aspal. Jadi, semakin kecil angkanya , semisal 50, maka jarak telapak ban dengan bibir pelek kian dekat.
  • R” menunjukkan kode konstruksi Ban Radial.
  • 13” merupakan kode diameter dari pelek yang sesuai. Berarti, pelek yang dipakai berukuran 13 inci.
  • 82” mewakili kode beban maksimum yang bisa ditopang setiap ban. Angka tersebut memiliki load index sebesar 475 kg. Semakin besar, beban maksimumnya bertambah pula. Begitu sebaliknya.
  • H” melambangkan kode batas kecepatan maksimum yang dicapai ban ini. Kode H ini ban boleh menembus kecepatan maksimum sampai 210 km/jam.
2. Usia ban

Seperti halnya pada Produk makanan, Ban juga memiliki waktu kadaluarsa. Standarnya adalah 3 tahun dari tanggal pembuatan atau menempuh jarak sekitar 60.000 Km. Setiap pabrik ban punya pengkodean serta jumlah digit yang berbeda-beda. Itu bisa Anda temui bibir ban (dekat pelek) semisal 1709, berarti diproduksi minggu ke-17 tahun 2009.

Banyak sebagian orang yang tidak tahu bahwa yang terpenting dari sebuah Ban adalah kode waktu Pemroduksian Ban Tersbut. Ban akan kedaluwarsa (expired) dalam kurun waktu tiga tahun (3 tahun) setelah ban tersebut diproduksi. Nah untuk membaca kode ban Mobil adalah sebagai berikut:

Kode produksi dicetak bi bagian ban (sisi ban) lihat pada gambar, dengan penandaan unik seperti peneng. Setiap pabrik ban (Seperti PT gajah Tunggal) memiliki jumlah kode digit tersendiri untuk menandai ban hasil produksinya, ada yang 5 digit, ada pula yang 7 digit. Akan tetapi kode 4 Digit dari belakang adalah sebuah standard international yang menunjukkan dari Produksi pada Minggu (Week) dan Tahun (YEAR) ban tersebut diproduksi.
Untuk mengetahui kode dari ban tersebut kita bisa membacanya. Misalnya, X2001. Kode Angka tersebut menginformasikan periode produksi ban. Dua kode angka pertama menunjukan minggu, dua kode angka terakhir itu berarti tahun pembuatan. Jadi apabila dibaca, kode tersebut berarti, Ban dibuat pada minggu ke-20 di tahun 2001. Kode angka pada Ban ini penting, Sebab semakin lama ban yang sudah diproduksi tersimpan, semakin rentan pula terhadap kerusakan yang di akibatkan kekerasan pada kompon ban.

3. Treadwear Indicator


Treadwear Indicator Adalah Tanda atau ciri fisik yang terletak tepat diantara kedua sisi bunga ban. Diperkuat dengan garis tebal yang melintang di antara kedua belah sisi ban yang mengindikasikan kondisi penggunaan ban. Apabila ketebalan ban menyentuh garis itu, maka menandakan Ban harus sudah diganti. Bahayanya apabila ban tidak diganti pada saat hujan akan menyebabkan gejala aquaplaning ( ban mengambang), tentu ini akan sangat berbahaya untuk keselamatan anda atau pengemudi.
Artikel Lainnya :
1. Ban mobil penumpang
Ukuran
195/60 R 14 85 H
  • 195 : Lebar penampang ban (mm)
  • 60 : Aspek rasio
  • R : Kontruksi ban radial
  • 14 : Diameter pelek (inch)
  • 85 : Load indek
  • H : Simbol batas kecepatan.
Ukuran
7.75 – 14 4PR
  • 7.75 : Lebar penampang ban (inch)
  • 14 : Diameter pelek (inch)
  • 4PR : Ply rating
Ukuran
205SR14
  • 205 : Lebar penampang (mm)
  • S : Batas kecepatan
  • R : Kontruksi radial
  • 14 : Diameter pelek (inch)
Ukuran
G70 – 15 B
  • G : Batas ban
  • 70 : Aspek rasio (seri)
  • 15 : Diameter pelek (inch)
  • B : Load range
2. Ban Truck and Bus, off the road dan Industri
Ukuran
10.00 – 20 14PR
  • 10.00 : Lebar penampang (inch)
  • 20 : Diameter pelek (inch)
  • 14PR : Ply rating
3. Ban Balap atau Racing Tire (RA)
Ukuran
5.00/9.00 – 13
  • 5.00 : Tinggi penampang (inch)
  • 9.00 : Lebar penampang (inch)
  • 13 : Diameter pelek (inch)
4. Ban Pejal atau Solid Tire (ST).
Ukuran
10 x 6 x 61/4
  • 10 : Diameter luar (inch)
  • 6 : Lebar Dasar
  • 61/4 : Diameter dalam (inch)
5. Ban Agrikultur (AGP)
Ukuran
19 x 8.00 – 10
  • 19 : Diameter keseluruhan (inch)
  • 8.00 : Lebar penampang (inch)
  • 10 : Diameter pelek.
Cara membaca aspek ratio
Aspek ratio adalah perbandingan antara tinggi ban dengan lebar telapak ban dalam persen, sehingga jika dibuat rumusnya seperti ini.
  • Ratio = Tinggi penampang/lebar penampang X 100
  • contoh 1 mencari aspek ratio : diketahui lebar telapak = 200mm, lalu tinggi penampang = 100 maka, aspek rationya adalah 100/200X100 = 50
  • contoh 2, mencari tinggi penampang : diketahui salah satu size ban 195/55 R16. maka, tingginya didapat 195X55/100 = 107, maka tinggi bannya 107 mm dan lebar bannya 195mm.


sumber http://anekakode.blogspot.co.id/2014/12/kode-ban-motor.html (2 Januari 2016)

Sunday, January 5, 2014

Implementasi Geographic Information System (GIS) Menggunakan MapServer

LANDASAN TEORI

Pengertian GIS
Geographic Information System adalah sebuah sistem informasi khusus untuk mengelola data yang memiliki informasi spasial atau koordinat-koordinat geografi atau lebih sederhananya GIS dapat diartikan sebagai sebuah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi bereferensi geografis dan disimpan dalam database. Sistem ini banyak dipakai untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perncanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute.



Arsitektur GIS
Untuk dapat melakukan komunikasi dengan komponen yang berbeda-beda di lingkungan web maka dibutuhkan sebuah web server. Karena standart dari geo data berbeda beda dan sangat spesifik maka pengembangan arsitektur sistem mengikuti arsitektur ‘Client Server’.
Gambar Arsitektur WEB GIS

Wednesday, January 1, 2014

GIS

Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000). Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi Geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogarfis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.
Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan. Kesemua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan Sistem Informasi Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat berupa peta dasar terdigitasi (nurshanti, 1995).
Aplikasi SIG dapat digunakan untuk berbagai kepentingan selama data yang diolah memiliki refrensi geografi, maksudnya data tersebut terdiri dari fenomena atau objek yang dapat disajikan dalam bentuk fisik serta memiliki lokasi keruangan (Indrawati, 2002).
Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam Sistem Informasi Geografis adalah data yang telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi (Dulbahri, 1993).
Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek sebagai data spasial.
Salah satu unggulan pertama SIG adalah terletak pada kemampuannya untuk mendapatkan informasi-informasi yang tidak terprediksi sebelumnya. Penggunaan SIG terutama untuk pengelolaan sumberdaya alam, yang menyangkut perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian sumberdaya alam dan lingkungan hidup (Prahasta, 2001). Seperti pada sistem lain yang memiliki karakteristik, SIG juga memiliki karakter yang mencirikan bahwa komponen tersebut merupakan bagian penting yang berkaitan dengan SIG.
- See more at: http://www.zainalhakim.web.id/pengertian-gis.html#sthash.93JDCw1A.dpuf

GIS

Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000). Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi Geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogarfis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.
Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan. Kesemua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan Sistem Informasi Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat berupa peta dasar terdigitasi (nurshanti, 1995).
Aplikasi SIG dapat digunakan untuk berbagai kepentingan selama data yang diolah memiliki refrensi geografi, maksudnya data tersebut terdiri dari fenomena atau objek yang dapat disajikan dalam bentuk fisik serta memiliki lokasi keruangan (Indrawati, 2002).
Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam Sistem Informasi Geografis adalah data yang telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi (Dulbahri, 1993).
Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek sebagai data spasial.
Salah satu unggulan pertama SIG adalah terletak pada kemampuannya untuk mendapatkan informasi-informasi yang tidak terprediksi sebelumnya. Penggunaan SIG terutama untuk pengelolaan sumberdaya alam, yang menyangkut perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian sumberdaya alam dan lingkungan hidup (Prahasta, 2001). Seperti pada sistem lain yang memiliki karakteristik, SIG juga memiliki karakter yang mencirikan bahwa komponen tersebut merupakan bagian penting yang berkaitan dengan SIG.
- See more at: http://www.zainalhakim.web.id/pengertian-gis.html#sthash.93JDCw1A.dpuf

Pengertian GIS Menurut Para Ahli

  • Menurut Aronaff (1989)
SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian.
  • Menurut Burrough (1986)
SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia.
  • Menurut Kang-Tsung Chang (2002)
SIG sebagai a computer system for capturing, storing, querying, analyzing, and displaying geographic data.
  • Menurut Murai (1999)
SIG sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.
  • Menurut Marble et al (1983)
SIG merupakan sistem penanganan data keruangan.
  • Menurut Bernhardsen (2002)
SIG sebagai sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisa data
  • Menurut Gistut (1994)
SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan, yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi
  • Menurut Berry (1988)
SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan.
  • Menurut Calkin dan Tomlison (1984)
SIG merupakan sistem komputerisasi data yang penting.
  • Menurut Linden, (1987)
SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan (manipulasi), analisis dan penayangan data secara spasial terkait dengan muka bumi.
  • Menurut Alter
SIG adalah sistem informasi yang mendukung pengorganisasian data, sehingga dapat diakses dengan menunjuk daerah pada sebuah peta.
  • Menurut Prahasta
SIG merupakan sejenis software yang dapat digunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan, dan keluaran informasi geografis berikut atribut-atributnya.
  • Menurut Petrus Paryono
SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, manipulasi dan menganalisis informasi geografi.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa SIG merupakan pengelolaan data geografis yang didasarkan pada kerja komputer (mesin)


by  http://albertisi.wordpress.com/2012/10/02/pengertian-gis-menurut-para-ahli/

Istilah - istilah Jaringan Sinyal dan Pengertiannya


Macam-macam Sinyal Jaringan dan Pengertiannya - Ilmu Teknologi di dunia ini sangat luas dan akan akan terus berkembang, salah satunya yaitu pada Sinyal atau Jaringan.Ada berbagai jenis sinyal yang dapat kita jumpai, salah satunya yaitu sinyal/jaringan internet.Teknologi ini sangat bermanfaat bagi umat manusia, untuk mengakses dan melihat dunia luar yang tidak dapat dijangkau oleh fisik melainkan menggunakan sebuah akses internet.Nah untuk tingkatan akses internet juga berbeda-beda dengan berkembangnya Ilmu Teknologi diseluruh dunia ini. Nah dibawah ini adalah beberapa macam sinyal jaringan internet dan pengertiannya, silahkan dibaca artikelnya.

1. GPRS (Global Package Radio Service)
Gprs adalah teknologi yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data dalam bentuk paket data yang berkaitan dengan e-mail, data gambar, dan surfing internet. GPRS juga disebut teknologi 2.5G yang merupakan evolusi dari 1G dan teknologi 2G  sebelumnya. Layanan GPRS kebanyakan diinstal pada ponsel tipe GSM dan IS-136. Di Indonesia, GPRS diperkenalkan pada tahun 2001 sebagai penyedia jaringan seperti IM3. Idealnya jaringan GPRS memiliki kecepatan mulai dari 56 kbps sampai 115 kbps, tetapi sebenarnya, itu tergantung pada faktor-faktor seperti konfigurasi dan alokasi time slot pada level BTS, perangkat lunak yang digunakan, dan fitur dukungan dan aplikasi yang menggunakan ponsel.

2. EDGE (Meningkatkan tarif data for Global Evolution)
Jaringan ini adalah evolusi dari GSM dan IS-136 dengan tujuan pengembangan teknologi untuk meningkatkan kecepatan transmisi data, efisiensi spektral, dan memungkinkan penggunaan aplikasi baru dan peningkatan kapasitas. Jaringan EDGE juga disebut sebagai teknologi 2.75G diperkenalkan pertama kali oleh Cingular (sekarang AT & T) di Amerika Serikat pada tahun 2003. Idealnya jaringan EDGE dengan kecepatan mencapai 236 kbps.

3. Teknologi 3G (Third-Generation Technology)
merupakan evolusi dari teknologi generasi sebelumnya yang memiliki kapasitas pengiriman dan penerimaan yang lebih besar dan lebih cepat. Oleh karena itu, teknologi ini dapat digunakan untuk panggilan video. Teknologi 3G sering juga disebut sebagai mobile broadband karena keunggulannya sebagai modem untuk internet yang bersifat portable/tanpa kabel. Pengembangan komersial 3G dimulai pada tahun 2001 di Jepang oleh NTTDoCoMo yang diikuti oleh Korea Selatan pada tahun 2002. Idealnya, teknologi ini memiliki kecepatan transfer data dari tingkat minimum 2Mbps di mana pengguna sedang beristirahat atau berjalan kaki, dan 384 kbps pada pengguna yang berada dalam kendaraan yang sedang dijalankan.

4. HSDPA (High-Speed ​​Downlink Packet Access)
teknologi ditingkatkan dari teknologi sebelumnya yang juga dapat disebut 3.5G, jaringan berbasis 3G ++ atau turbo ini memungkinkan Universal Telekomunikasi Mobile System (UMTS) memiliki kecepatan dan kapasitas transfer data yang lebih tinggi. Mendukung penggunaan kecepatan HSDPA saat browsing dari 1,8, "3,6"," 7,2" sampai 14 Mpbs. Oleh karena itu jaringan HSDPA sangat memungkinkan untuk digunakan sebagai modem internet atau komputer notebook. Pemasaran dalam bentuk HSDPA modem yang digunakan sebagai koneksi mobile broadband baru diperkenalkan pada tahun 2007. Pada bulan Agustus 2009, 250 jaringan HSDPA telah komersial meluncurkan layanan mobile broadband di 109 negara.

5. Kecepatan Tinggi Uplink Packet Access (HSUPA)
HSUPA adalah protokol ponsel yang memperbaiki proses atau mendongkrak uplink data dari perangkat ke server (upload), yang mencapai 5,76 Mbit / s.
Dengan kecepatan ini, pengguna dapat lebih mudah meng-upload teks, gambar, dan video ke blog pribadi atau website seperti YouTube hanya dalam beberapa detik. HSUPA juga dapat membuat lebih mudah untuk melakukan streaming video dengan kualitas DVD, konferensi video, game real-time, e-mail, dan MMS.
Bila terjadi kegagalan dalam pengiriman data, HSUPA dapat melakukan pengiriman ulang. Tingkat kecepatan pengiriman juga dapat disesuaikan dengan keadaan jika terjadi gangguan jaringan transmisi.HSUPA peluncuran komersial pertama pada awal tahun 2007.

6. High-Speed ​​Packet Access (HSPA)
adalah koleksi protokol telepon genggam dalam ranah 3,5 G yang memperluas dan meningkatkan kinerja protokol adalah Universal Telekomunikasi Mobile System (UMTS). High-Speed ​​Downlink Packet Access (HSDPA), Kecepatan Tinggi Uplink Packet Access (HSUPA) dan High Speed ​​Packet Access + (HSPA +) merupakan bagian dari keluarga High-Speed ​​Packet Access (HSPA ).
HSPA merupakan hasil dari gelombang pertama pengembangan teknologi 3G, Release 99 (R99). HSPA mampu bekerja jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan koneksi R99. Terkait dengan jaringan CDMA, HSPA bisa disamakan dengan Evolution Data Optimized (EV-DO), yang merupakan pengembangan dari CDMA2000.

Jaringan HSPA sebagian besar tersebar di spektrum 1900 MHz dan 2100 MHz, tetapi beberapa berjalan pada 850 MHz. Spektrum yang lebih besar digunakan karena operator dapat menjangkau area yang lebih luas dan kemampuannya untuk refarming dan realokasi spektrum UHF.
HSPA menyediakan kecepatan transmisi data yang berbeda dalam down stream data (downlink) dan kenaikan saat ini (uplink), terkait standar pengembangan oleh Generasi Partnership Project Ketiga (3GPP). Pengembangan lanjutan HSPA menjadi akses mudah ke dunia maya penuh dengan fitur rapi dan canggih sehingga dapat mengurangi biaya transfer data per megabit.

Pada tahun 2008 ada lebih dari 32 juta koneksi HSPA di dunia. Ini kontras dengan akhir kuartal pertama tahun 2007 yang hanya berjumlah 3 juta. Pada tahun yang sama, sekitar 80 negara memiliki layanan HSPA dengan lebih dari 467 000 jenis perangkat HSPA yang tersedia di seluruh dunia, seperti perangkat mobile, notebook, data card, wireless router, USB Modem.


7. High Speed ​​Packet Access + (HSPA +)
Juga dikenal sebagai HSPA + atau teknologi HSPA Evolution adalah standar broadband nirkabel yang akan datang dengan kemampuan pengiriman data pada 42 Mbit / s untuk downlink menggunakan 64QAM modulasi dan 11 Mbit / s untuk uplink dengan modulasi 16QAM.
Perkembangan lain pada HSPA + adalah penggunaan tambahan antena Multiple Input Multiple Output (MIMO) untuk membantu peningkatan kecepatan data. HSPA + menyediakan pilihan arsitektur all-IP (Internet Protocol) jaringan serta untuk mempercepat penyebaran dan kontrol yang kurang. Sampai Agustus 2009, terdapat 12 jaringan HSPA + di dunia dengan kecepatan downlink mencapai 21 Mbit / s. Vanguard adalah Telstra di Australia pada akhir 2008. Sedangkan kecepatan jaringan untuk 28Mbit / s telah hadir untuk pertama kalinya di dunia ke Italia sebagai negara perintis.

8. Evolution Data Optimized (EV-DO)
EVDO, juga dikenal dengan EV-DO, dan 1xEV-DO 1xEvDO adalah standar pada wireless broadband berkecepatan tinggi. EVDO adalah singkatan dari "Evolution, Data Only" atau "Evolution, Data Optimized".
Istilah resmi dikeluarkan oleh Asosiasi Industri Telekomunikasi yaitu CDMA2000, merupakan data berkecepatan tinggi pada media interface udara. EVDO satu dari dua jenis utama generasi ke-3 standar nirkabel atau 3G. Adapun yang lainnya adalah W-CDMA standar.

Keunggulan dibandingkan CDMA EVDO biasa, tentu lebih mengirit spektrum frekuensi dari regulator dan sangat mahal, biaya pembangunan yang lebih rendah dan memanfaatkan jaringan baru. EVDO di Amerika digunakan oleh Verizon dan Sprint, juga digunakan di Korea. Saat artikel ini dibuat EVDO tidak terlalu berpengaruh di pasar Eropa dan sebagian besar Asia karena kawasan telah memilih 3G sebagai pilihan mereka. Demikian pula, di Indonesia, namun sudah ada beberapa operator yang menggunakan teknologi EVDO.

Saturday, October 26, 2013

Sultan Aceh "Berkarya tapi dilupakan oleh Bangsanya"

Sultan Muhammad Daud Syah


Sultan Muhammad Daud Syah, adalah Sultan terakhir Kerajaan Aceh yang mungkin tidak banyak yang mengenalnya. Perjuangan beliau yang pantang menyerah pada penjajah patut dijadikan contoh untuk masyarakat Indonesia dan masyarakat Aceh khususnya, berikut adalah perjalanan hidupnya yang saya uraikan secara singkat dari berbagai referensi. Mudah-mudahan bermanfaat.
Muhammad Daud Syah yang mangkat dalam pembuangan di Pulau Jawa dibuang oleh pemerintah Belanda ke luar Aceh pada 24 Desember 1907, karena dianggap tidak bisa diajak berkerja sama dengan Belanda. Dia bersama keluarga inti diraja yaitu anaknya Tuanku Raja Ibrahim dan Teungku Bungsu serta pengikutnya ke luar Aceh yaitu ke Bandung dan Ambon. Pada tahun 1918 dipindahkan ke Jatinegara, Jakarta, sampai beliau wafat pada hari senin, 6 Februari 1939 dan dimakamkan di Pekuburan Umum Kemiri, Rawamangun, Jakarta. Lokasi pusaranya berdekatan dengan kampus Universitas Negeri Jakarta.